PUSARAN.CO – Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda), menerima kunjungan verifikasi lapangan yang dilakukan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas) dalam penilaian Tahap III Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Kabupaten Tahun 2023. Verifikasi lapangan dilakukan di tujuh titik lokasi wilayah Kabupaten Temanggung, Senin (3/4/2023).
Sekda Kabupaten Temanggung, Hary Agung Prabowo, beserta jajaran OPD terkait, mendampingi Tim Penilai PPD yang terdiri dari Tim Independen Teknokrat dan Birokrat Indonesia Syahrial Loetan, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Evanti Fotana, Tim Penilai Teknis Diah Lenggogeni, dan Sekretariat PPD Asri Abidatilah.
Adapun titik lokasi yang di kunjungi oleh Tim Penilai PPD adalah, Desa Tlahab Kledung dengan Program Sabuk Gunung, Desa Balesari Bansari (Desa Bebas Sampah), Puskesmas Wonoboyo (Puskesmas Berdaya), Dusun Klesemen Wonoboyo (Penanaman dan Produksi Pasta “Shibiru”), Desa Bantir Candiroto (Program Tani Pekarangan/ PKH), Desa Ketitang Jumo (Program Tani Pekarangan Desa), dan Kecamatan Gemawang (Sekolah Kopi).
Perwakilan Tim Penilai, Syahrial Loetan menyampaikan, Kabupaten Temanggung termasuk dalam salah satu Top 12 di Final PPD Kabupaten Tahun 2023. Kali ini, verifikasi dilakukan pada program-program inovatif, kreatif, dan komprehensif dalam pembangunan.
“Saya berinteraksi langsung dengan pelaku, seperti anak-anak yang mendapat tambahan sekolah barista, mereka yang mendapat training, ada atau tidak manfaat yang dikembangkan ini. Nyatanya, saya mendengar langsung dari mereka, dan hal tersebut positif bisa memicu semangat baru untuk kaum milenial. Saya kira kalau dilakukan dengan seksama dan cara yang baik dari segi bisnis, ini bisa toplah,” ujarnya.
Dari segi SDM, alam dan lingkungan, kata Syahrial Loetan, Kabupaten Temanggung memiliki potensi yang sangat besar. Terlebih, kerja sama di lingkungan masyarakat terjalin erat, yang menjadi modal besar, dan harus dikelola dengan baik oleh Pemkab Temanggung dengan sinergitas masyarakatnya, dalam mewujudkan inovasi dan kreasi pembangunan daerah.
“Saya cukup gembira melihat apa yang dilakukan, oleh upaya-upaya Pemkab Temanggung. Saya bukan bicara aparat, saya bicara kepada pelakunya. Jadi pembuktian yang saya harapkan itu mungkin lebih dari seratus persen. Jadi, tidak ada yang saya ragukan dan apa yang dipaparkan sebelumnya itu bukan sesuatu yang fiktif dan memang benar. Ya nanti kita lihat saja bagaimana pesaing-pesaing dari Temanggung,” pungkasnya. (RLS)