PUSARAN.CO– Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Temanggung, Eni Maulani Saragih Al Khadziq bersama Ketua PIAD, Ratna Ardiyan Yunianto, dan Tim Satgas Stunting Kabupaten, kembali melaksanakan Monev Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak-anak Baduta Stunting di dua desa, yakni Desa Kundisari dan Kutoanyar, Kecamatan Kedu, Senin (12/6/2023).
Pada kunjungan hari ke-29 dari program itu, sudah ada progres yang dilaporkan dan dilihat langsung oleh Ketua PKK. Mayoritas anak yang mendapat makanan tambahan makanan mengalami kenaikan berat badan, ada juga yang bertambah tingginya.
Untuk memaksimalkan pemberian PMT, Ketua TP PKK meminta agar setiap orang tua yang anaknya mendapat PMT, bisa memberikan laporan yang sebenarnya, agar bisa dievaluasi. Jika ada yang tidak suka atau tidak habis, bisa diganti dengan variasi lain yang gizinya setara, sehingga anak bisa mendapatkan asupan sesuai program.
“Memang tidak gampang. Kita masaknya gampang, menatakannya gampang, tapi memastikan makanan masuk ke perut anak-anak itu yang mungkin susah. Harus sabar, harus telaten. Kalau anak-anak tidak mau, jangan langsung nyerah,” tuturnya.
Eni mengatakan, saat ini Kabupaten Temanggung sedang berinvestasi untuk aset-aset yang luar biasa, yakni anak-anak Temanggung yang sehat.
“Tidak perlu berkecil hati kalau anaknya stunting, karena negara hari ini ingin mencetak generasi emasnya kepada anak-anak _njenengan_ semua. Jadi pintar, sehat badannya, tingginya ideal, berat badannya ideal, diberikan pendidikan yang bagus, pendidikan agama yang bagus, jadi pintar, cerdas, cakep, ganteng berakhlak mulia, menjadi calon-calon pemimpin bangsa ke depan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, ada seorang ibu yang menyampaikan keluhannya, karena anaknya alergi makanannya. Kemudian, dia diarahkan untuk memeriksakan anaknya ke dokter, agar bisa dipastikan alergi apa. Sehingga tidak terganggu pemberian PMT.
“Mudah-mudahan setelah 90 hari ini, bisa tuntas dari zona stunting. Kegiatan penurunan stunting bisa tuntas,” pungkas Eni.
_(RLS)_