PUSARAN.CO– Proses visitasi calon siswa SMK Negeri Jawa Tengah, tidak berjalan mudah. Tim visitasi harus bekerja keras, menelusuri satu per satu rumah calon siswa, untuk memastikan mereka yang bakal menempuh pendidikan di sekolah full boarding dan semi boarding secara gratis tersebut, benar-benar dari kalangan kurang mampu.
Dari mereka yang divisitasi, tak sedikit yang beralamatkan di daerah pelosok, jauh dari perkotaan. Beragam pengalaman pun dialami tim yang turun ke lapangan, mulai dari mobil mogok, bertamu tengah malam, bahkan harus menginap di rumah warga.
Simak saja pengalaman Tim Visitasi SMKN Jateng wilayah Banyumas-Cilacap, yang dipimpin Heri Purnomo. Disampaikan, mereka mendatangi satu per satu rumah calon siswa baru sampai tengah malam, karena jarak tempuh antarrumah berbeda-beda.
“Tim lakukan cek satu-satu, bukan random. Jadi, harus benar-benar tahu langsung kondisinya seperti apa,” ujarnya, seusai visitasi di daerah Banyumas, Minggu (7/5/2023).
Tak jarang, imbuh Heri, alamat rumah calon siswa baru berada di desa terpencil dan harus melewati hutan. Tim pun harus mengecek kebenaran data di kepala desa, dan mendatangi rumah ketua RT/RW setempat.
“Tim yang bertugas di Pekalongan, pas di tengah hutan itu mobil mogok tengah malam. Akhirnya, harus mencari rumah terdekat dan menginap di rumah warga,” paparnya.
Namun, kejadian tersebut tidak membuat surut semangat tim visitasi untuk tetap menjalankan tugasnya. Mengingat banyaknya rumah yang dikunjungi, pihaknya menerjunkan puluhan tim secara serentak untuk visitasi pada 6-7 Mei 2023.
“Tujuannya, sesuai arahan Pak Gubernur (Ganjar Pranowo), bahwa SMKN Jateng benar-benar menjadi akses pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu. SMKN Jateng sudah terbukti efektif dan bagus, jadi harus dijaga mulai dari awal penerimaan siswa baru,” lanjutnya.
Sementara itu, Tim Visitasi Banyumas-Cilacap yang lain, Yanuar menambahkan, selain visitasi, juga akan dilakukan serangkaian seleksi. Sebanyak 1.125 calon siswa mengikuti rangkaian tahap III terdiri atas full boarding meliputi psikotes, wawancara, kesehatan dan kebugaran, serta visitasi luring. Untuk semi boarding meliputi wawancara dan kebugaran, serta visitasi luring maupun daring.
Ditambahkan, dari 1.125 orang peserta nantinya akan diseleksi final, yang diterima adalah 749 orang siswa, terdiri atas 120 orang siswa SMKN Jateng di Semarang, 72 orang siswa SMKN Jateng di Pati, 96 orang siswa SMKN Jateng di Purbalingga, dan sisanya terbagi di 15 sekolah semi boarding, dengan rata-rata penerimaan 30 orang siswa per sekolah.
“Kami berharap nantinya siswa yang diterima benar-benar sesuai target, dan mampu menempuh pendidikan dengan baik. Sehingga lulusan SMKN Jateng tetap berkualitas dan mampu bersaing,” tandasnya. (RLS)