Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana akan fokus mempersiapkan ajang gawe demokrasi Pemilu 2024. Selain itu, ia juga akan meneruskan tonggak revolusi birokrasi “Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi“, yang telah ditancapkan gubernur sebelumnya Ganjar Pranowo.
Hal itu disampaikan Nana, seusai serah terima jabatan (sertijab) dari Gubernur Jateng Periode 2018-2023 Ganjar Pranowo, dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen. Berlangsung di Gedung Grhadhika Bhakti Praja, Rabu (6/9/2023) acara itu dihadiri Forkopimda, bupati/ wali kota, Kepala OPD, pimpinan BUMD, Gubernur BI, dan pengurus TP PKK Jawa Tengah.
Menurut Nana, selama 10 tahun memimpin Jateng Ganjar Pranowo telah membangun Jawa Tengah melalui berbagai kebijakan. Terutama soal pelayanan ASN, dan menyapa rakyat secara langsung.
“Ada beberapa kegiatan atau agenda yang jadi atensi kami, seperti pertama pemilu, Pilkada. Kami beserta Forkopimda akan memaksimalkan pelaksanaan pemilu ini dengan baik. Yang paling utama adalah menjaga stabilitas di Jawa Tengah. Tidak menimbulkan suatu permasalahan. Kita harapkan kondusivitas dapat kami utamakan. Persiapan akan kami matangkan untuk persiapan pemilu dan pilkada,” ujarnya.
Selain itu, pekerjaan rumah seperti penurunan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan juga akan menjadi agenda yang akan dituntaskan. Karenanya, Nana akan segera berkoordinasi dengan stakeholder untuk membikin peta jalan, dalam penuntasan hal-hal tersebut.
Seperti diketahui, pada saat Ganjar Pranowo dan Taj Yasin menjabat, mereka bisa menurunkan angka kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah pada Maret 2023 tercatat jumlah warga miskin mengalami penurunan 10,77 persen.
Sementara, soal penuntasan stunting, berdasarkan EPPGBM (Elektronik Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) angka stunting di Jawa Tengah dalam empat tahun terakhir turun 51 persen. Lebih rinci, pada 2018 tingkat stunting Jateng 24,4 persen. Kemudian 2019 turun menjadi 18,3 persen. Lalu 2020 turun 14,5 persen. Kemudian 2021 sempat naik 18,8 persen, berikutnya pada 2022 bisa mencapai 11,9 persen. Adapun, menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022, angka stunting Jateng mencapai 20,8 persen.
Di sektor pendidikan, Ganjar berhasil menerapkan pendidikan gratis bagi siswa miskin SMKN Jawa Tengah. Bahkan program ini, digadang-gadang oleh Presiden RI Joko Widodo bisa menjadi program percontohan nasional.
Disinggung tentang slogan Mboten Korupsi Mboten Ngapusi, Nana menyebut akan melanjutkannya.
“Tagline bagus dan kebijakan baik. Ini akan kami lanjutkan insyaallah dan akan kami tingkatkan tentunya kedepankan diskusi dan implementasi,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng Periode 2018-2023 Ganjar Pranowo yakin, Nana Sudjana akan menjadi sosok yang mampu memimpin Jateng. Hal ini karena selama 10 tahun menjabat, integritas dan jiwa melayani warga ASN telah terbangun.
“Yang lainnnya Insyaallah lebih gampang, beliau sangat berpengalaman soal itu,” pungkas Ganjar.(fia/rls)