Masyarakat didorong menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kondisi tubuh secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan menerapkan pola hidup CERDIK.
Hal itu diungkapkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat mengisi sosialisasi dan promosi pelayanan kesehatan, di Gedung IPHI Krapyak, Jumat (7/7/2023).
“Siapa yang pernah mendengar istilah CERDIK? Siapa saja yang datang ke sini tadi cek kesehatan dengan mengecek gula darah? CERDIK itu mengatur pola hidup sehat untuk mencegah penyakit. C-nya adalah cek kesehatan secara rutin,” ujar Yuni.
Bupati mengatakan, dengan mengecek kesehatan secara berkala, masyarakat akan mengetahui sejak dini jika terkena penyakit. Dengan begitu dapat dilakukan pencegahan, atau pengobatan lebih lanjut.
Yang kedua adalah E, enyahkan asap rokok. Asap rokok tidak baik untuk perokok pasif. Yuni mengingatkan untuk mengurangi konsumsi rokok jika belum bisa berhenti total.
“Rokok itu padahal mahal harganya. Daripada membeli rokok, lebih baik membeli kebutuhan rumah tangga, seperti membeli telur. Itu lebih bermanfaat,” kata Yuni.
Selanjutnya, R adalah rajin olahraga. Bupati menganjurkan melakukan olahraga setiap hari selama kurang lebih 30 menit. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan seperti jalan sehari seribu langkah.
“Jika berada di kantor, lebih baik naik tangga daripada naik lift. Yang suka gowes bisa bersepeda. Yang di rumah memiliki treadmill bisa dipakai olahraga. Olahraga murah meriah itu ya jalan kaki. Di alun-Alun Sragen saja sudah ada komunitasnya. Ada Komunitas Joging Alun-Alun (KJA),” jelasnya.
Yuni meneruskan, D pada CERDIK adalah diet seimbang. Makanan yang dimakan harus seimbang, salah satunya dengan mengurangi 5 G, yakni gula, gorengan, gurih, gajih dan garam.
Selanjutnya, I adalah istirahat yang cukup. Kualitas tidur yang baik yaitu minimal tujuh jam setiap hari. Kekurangan tidur dapat meningkatkan risiko tekanan darah dan menyebabkan gangguan pada tubuh. K yang terakhir adalah kelola stres.
“Setiap orang memiliki masalah masing-masing. Stres dapat meningkatkan risiko penyakit. Untuk menghindari stres dapat melakukan aktivitas olahraga, traveling atau bermain alat musik,” tutup Yuni.
Acara sosialisasi diikuti oleh 500-an orang peserta, yang terdiri dari peserta Prolanis (program pengelolaan penyakit kronis), tokoh agama dan tokoh masyarakat, Ketua RT/RW, Ketua BPD, Ketua LP2MD, Tim Penggerak PKK dan Kader Kesehatan di wilayah kecamatan Sragen.
Kegiatan sosialisasi juga dilengkapi dengan pelayanan kesehatan berupa pengecekan gula darah, asam urat dan kolesterol, serta pemeriksaan tensi yang diberikan secara gratis kepada masyarakat.(fia/rls)