PUSARAN.CO – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan penghargaan kepada sukarelawan donor darah Palang Merah Indonesia (PMI) yang sudah 50 kali dan 75 kali mendonorkan darahnya. Ganjar mengapresiasi orang-orang yang menjadikan donor darah sebagai gaya hidup.
“Terima kasih. Banyak yang memberikan darahnya alias donor darah. Ada yang sudah 50 kali lebih mereka memberikan darahnya secara rutin melalui PMI. Saya sangat mengapresiasi karena donor darah menjadi lifestyle juga,” kata Ganjar, seusai memberikan penghargaan kepada sukarelawan donor darah PMI Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, di Aula Semar Resto, Mojosongo, Boyolali, Senin (29/5/2023).
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih, karena telah menjadi sukarelawan untuk kemanusiaan. Sebab berkat donor darah tersebut, banyak orang yang tertolong.
“Tadi ada yang sejak usia 17 tahun lebih sehari ia mulai, ada yang 18 tahun ia mulai donor. Ada spirit kemanusiaan yang dimunculkan, ada keikhlasan yang ditunjukkan dan tentu saja ini menginspirasi yang lain, karena setetes darah adalah kehidupan untuk yang lain,” katanya.
Ganjar menceritakan, Wagub Taj Yasin Maimoen yang juga Dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng, terus mendorong agar aksi kemanusiaan dengan donor darah tidak berhenti.
“Saya berharap aksi kemanusiaan ini berjalan terus menerus. Tidak pernah berhenti, tidak pernah lelah,” ungkap gubernur.
Dalam acara itu, Ganjar sempat berdialog dengan dua sukarelawan donor darah PMI asal Boyolali. Mereka adalah Prasetyo dan Galih.
“Saya donor sejak usia 18 tahun. Pertama kali ada teman yang donor darah. Setelah dapat penjelasan dari PMI bahwa donor itu baik dan baik untuk kemanusiaan, akhirnya tergerak juga untuk ikut. Rasanya sehat di tubuh saya,” ujar Prasetyo kepada Ganjar.
Sedangkan Galih, pertama kali donor darah pada usia 17 tahun. Saat ulang tahunnya yang ke-17, ia memberi hadiah untuk diri sendiri dengan donor darah di PMI.
“Dulu saya Ketua PMR. Mau minta orang donor tapi kok tidak donor sendiri makanya saya memberikan contoh ke orang lain. Awalnya terpaksa setelah dijalani jadi terbiasa. Sekarang sudah 54 kali sejak tahun 2012 lalu,” ujar Galih, saat berdialog dengan Ganjar.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan, pemberian apresiasi kepada para pendonor sudah sering dilakukan. Jumlah sukarelawan semakin meningkat bahkan pada masa pandemi. Keberadaan mereka benar-benar membantu masyarakat yang terpapar Covid-19.
“Dalam rangka mengemban tugas pemerintah, PMI dituntut dapat menyediakan darah yang aman, dengan jumlah cukup dan biaya terjangkau. Salah satu cara untuk memenuhi itu adalah adanya donor darah sukarela,” katanya.
Menurut Gus Yasin, sapaan wagub, penerima penghargaan donor darah sukarela ini tercatat ada 1.033 orang untuk kategori donor darah lebih dari 50 kali. Sementara, untuk sukarelawan donor darah lebih dari 75 kali, ada sekitar 374 orang.
“Mereka ini relawan yang tulus dan ikhlas, untuk menyumbangkan darah kepada orang lain tanpa melihat suku, ras, dan agamanya apa. Kalian adalah patriot bangsa sejati,” pungkas Gus Yasin. (RLS)