PUSARAN.CO – Pemerintah Kabupaten Batang segera melibatkan pelbagai pihak untuk mencapai status 100 persen Open Defecation Free (ODF) alias Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
Informasi tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati, Lani Dwi Rejeki, pada acara Dialog Membangun Komitmen Deklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), di Gedung Gradhika Semarang, beberapa waktu lalu.
“Kita akan gunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan ditambah Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, BUMN, BUMD, Baznas serta UPZ. Nanti kita keroyok bareng-bareng untuk menyelesaikan rumah tangga yang belum ada jamban,” jelasnya.
Lani menuturkan, saat ini sebanyak 64 persen desa di wilayahnya sudah memiliki jamban. Jika kepemilikan jamban dihitung per kepala keluarga (KK), terdapat 86 KK atau rumah tangga yang telah memiliki jamban.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berharap, sebagai orang asli Batang, Pj Bupati Lani dapat memiliki pemahaman secara menyeluruh mengenai kondisi warganya.
Ganjar menyatakan, pihaknya siap membantu Batang untuk meraih 100 persen ODF. Terlebih Jawa Tengah menargetkan permasalahan terkait ODF dapat diselesaikan hingga November 2023.
“Kita akan bantu masyarakat punya akses jamban. Syukur-syukur masing-masing punya sendiri,” tegasnya.
Ia pun meminta, Pemkab Batang dan pemkab/pemkot lainnya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memiliki jamban yang benar.
“Jamban itu ada septic tank-nya, bukan dibuang ke sungai atau ke kolam. Itu masuk kategori agar kita hidupnya lebih sehat,” tandasnya.(RLS)