PUSARAN.CO – Sebanyak 213 orang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kabupaten Batang menerima bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi), Kamis (30/3/2023). Bantuan tersebut berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Terpadu Kartini di Temanggung.
Kepala Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, Iyan Kusmadiana, mengatakan, bantuan Atensi meliputi pemenuhan hidup layak untuk lansia, disabilitas, kelompok rentan, dan kewirausahaan bagi disabilitas.
“Kami juga menyerahkan alat bantu dengar (ABD) dan kaki palsu bagi disabilitas fisik yang merupakan hasil asesmen akhir 2022. Kami langsung melakukan pengukuran agar sesuai dengan kondisi penerima manfaat (PM),” katanya.
Iyan merinci bantuan yang diberikan, yakni sembako untuk pemenuhan nutrisi 199 orang, ABD untuk 9 anak, kaki palsu untuk 5 anak, serta bantuan kewirausahaan sebesar Rp25 juta untuk 5 orang disabilitas. Bantuan kewirausahaan diberikan dalam bentuk barang sesuai dengan jenis usahanya.
Lebih lanjut, pihaknya memberikan layanan multi bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dengan total nominal sebesar Rp170.609.300 pada tahap pertama.
“Untuk tahap berikutnya masih berkoordinasi (untuk) menentukan jumlahnya berdasarkan data dari Dinas Sosial dan hasil assessment-nya,” tegasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyampaikan, pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian Sosial RI untuk membantu warga berkebutuhan khusus.
“Mereka yang menerima bantuan hari ini sudah sesuai dengan data yang sudah terinventarisasi , baik melalui APBD maupun Kemensos. Alhamdulillah, respon dari Balai Kartini cepat dan dicukupi,” ungkapnya.
Dijelaskan, pada 2022, angka kemiskinan di Batang mengalami penurunan sebesar 0,4 persen daripada tahun 2021, yakni dari 9,3 persen menjadi 8,9 persen. Kemiskinan ekstrem juga mengalalami penurunan dari 2,97 persen pada 2021 menjadi 1,55 persen pada 2022.
“Itu semua juga karena ada peran dari Kemensos yang memberikan bantuan kewirausahaan kepada warga Batang yang membutuhkan, terutama mereka yang menganggur. Akhirnya mereka punya penghasilan,” tandasnya.(RLS)
